NUNUKAN, PNN- Direktur Politeknik Negeri Nunukan PNN Arkas Viddy, SE., MM., Ph.D rapat penguatan Internal bersama dengan seluruh dosen dan staf kampus PNN pada Jumat, 03 Juni 2022.
Bapak Arkas Viddy mengatakan sejarah Poltek di Indonesia dimulai sejak tahun 1976 di Bandung, untuk itu para staf dan dosen paling tidak tau sejarah Politeknik. Rekayasa dan non rekayasa. Kiblat Poltek adalah negara Swiss.
“Politeknik itu rekayasa (eksakta) Swiss konsultan sedangkan Ilmu sosial supporting. (Non rekayasa) terapan. (Australia) konsultan. Komposisi 60 praktek : 40 teori,” ujar Direktur PNN ini.
Bapak Arkas menjelaskan perubahan sistem SKS, Kemudian menjadi KKNI dan sekarang merdeka belajar dalam hal ini program Projects Based Learning (PBL). Rasio perkembangan, sistem disiplin.
“Politeknik itu idealis. Tidak ada pemberian tertentu kepada siapapun,” jelas Arkas.

Ia juga menuturkan, Perguruan tinggi yang baik tergantung peranan dosen terhadap mahasiswa. “Kita harus membangun Politeknik. Isi kompetensinya. Jangan just money oriented. Keberanian menjalankan program itu yang utama. Supaya tidak jadi katak dalam tempurung,” ujar pria lulusan Doktoral Australia ini dihadapan Dosen dan Staf PNN.
Sementara itu Wadir I Bidang Akademik Dr. Besse Asniwaty, MM., m.Si mengatakan, Komitmen membangun Politeknik. Pelayanan mahasiswa, cara berkomunikasi yang baik.
“Bersikap baiklah didalam diri masing-masing, sehingga apa yang ada dikampus bisa saling memberikan dan melengkapi dalam hal melayani. Karena itu adalah satu kesatuan,” kata Wadir I PNN. (hms)
