
Ilustrasi & Redaksi: Tri Haryo Nugroho
Nunukan, 19 Januari 2025 — Pendidikan tinggi menjadi fondasi penting dalam pembangunan bangsa, namun isu kesejahteraan tenaga pendidik masih menjadi perhatian besar di Indonesia. Salah satu isu yang sering diperbincangkan adalah perbandingan gaji dosen di Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya. Berikut laporan terbaru tentang perbedaan tingkat penghasilan dosen di kawasan ini.
Gaji Dosen di Indonesia
Di Indonesia, dosen yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) menerima gaji pokok berdasarkan golongan dan masa kerja. Dosen pemula dengan golongan III/A mendapatkan gaji pokok antara Rp2,3 juta hingga Rp2,7 juta per bulan. Selain itu, terdapat tunjangan fungsional dan tunjangan profesi yang sifatnya variatif. Kendati demikian, total penghasilan dosen di Indonesia masih dianggap jauh dari memadai untuk memenuhi standar kesejahteraan.
Perbandingan Gaji Dosen di Negara-Negara ASEAN
- Singapura: Dosen di Singapura memiliki penghasilan tertinggi di ASEAN, dengan gaji pokok berkisar antara Rp75 juta hingga Rp208 juta per bulan. Selain itu, fasilitas pendidikan dan lingkungan kerja yang sangat profesional menjadi daya tarik utama bagi tenaga pendidik di sana.
- Malaysia: Di negara tetangga ini, dosen dengan pengalaman awal menerima gaji pokok sekitar RM3.500 atau sekitar Rp12 juta per bulan. Ditambah berbagai tunjangan dan fasilitas lainnya, total penghasilan dosen di Malaysia jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
- Thailand: Dosen di Thailand memiliki rata-rata gaji pokok Rp7 juta per bulan. Angka ini cukup kompetitif mengingat biaya hidup yang lebih rendah dibandingkan negara seperti Singapura.
- Filipina: Di Filipina, rata-rata gaji dosen berkisar Rp4,3 juta per bulan. Meskipun relatif lebih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya, ada upaya pemerintah Filipina untuk meningkatkan tunjangan profesi tenaga pendidik.
- Vietnam: Di Vietnam, gaji dosen rata-rata mencapai Rp5 juta per bulan. Negara ini juga sedang berupaya meningkatkan anggaran pendidikan tinggi agar lebih kompetitif di kawasan ASEAN.
- Brunei Darussalam: Sebagai salah satu negara terkaya di ASEAN, dosen di Brunei menerima rata-rata gaji bulanan sekitar Rp34 juta. Selain itu, fasilitas kerja seperti mobil dinas dan perumahan juga diberikan kepada dosen di universitas-universitas ternama.
- Kamboja dan Laos: Meski ekonomi di negara-negara ini belum sebesar negara-negara lain di ASEAN, gaji dosen di Kamboja dan Laos masing-masing berkisar Rp2 juta dan Rp3 juta per bulan. Tingkat ini sesuai dengan tingkat biaya hidup di negara tersebut.
- Myanmar: Di Myanmar, rata-rata gaji dosen mencapai Rp2,8 juta per bulan. Negara ini juga memberikan subsidi pada beberapa aspek kehidupan seperti perumahan.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa gaji dosen di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya, khususnya Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Meningkatkan kesejahteraan dosen di Indonesia menjadi langkah penting untuk memastikan pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu bersaing secara regional.
Dengan alokasi anggaran yang lebih besar untuk pendidikan dan kebijakan yang mendukung tenaga pendidik, Indonesia dapat meningkatkan daya saing sektor pendidikan tingginya. Harapannya, dosen di Indonesia dapat menikmati penghasilan yang lebih adil dan sesuai dengan peran strategis mereka dalam membangun bangsa.